Senin, 21 Oktober 2013

Gila Makan dan Belanja di Thailand serta Kamboja

Thailand dan Kamboja tak hanya memiliki tempat wisata yang memukau. Kedua negara ini juga tempatnya wisata kuliner dan belanja.
Untuk urusan kuliner, sudah pasti Thailand tempatnya. Di Bangkok, penjaja makanan kaki lima bisa ditemui hampir di setiap trotoar, mulut gang, stasiun, dan pelabuhan kapal sungai. Makanan yang dijajakan mulai dari ayam goreng, pisang goreng, kue, es puter, berbagai macam minuman, masakan, sampai buah.
Soal harga, baik makanan yang dijajakan di kaki lima maupun di mal, semuanya relatif terjangkau. Makanan kudapan, misalnya, dijual dengan harga mulai dari 7 baht hingga 40 baht. Jika dirupiahkan berkisar Rp 2.500 sampai Rp 14.600.

Pisang goreng bertabur wijen, misalnya, satu kantong plastik dijual 20 baht. Ketan disiram kolak duren dijual 15 baht. Buah mangga potong, satu kantong 20 baht. Jus delima yang dibuat dari buah delima yang langsung diperas di tempat pun hanya dijual 40 baht.

Jika ingin menikmati kudapan ini dengan suasana Thailand yang kental, bisa mengunjungi kaki lima yang bertebaran di sekitar istana kerajaan Thailand atau Grand Palace. Umumnya penjaja kaki lima di Thailand menyajikan makanan di dalam mangkok styrofoam sehingga kita bisa menikmati jajanan tradisional Thailand sambil berjalan kaki menikmati kota Bangkok.

Makanan yang tidak boleh dilewatkan tentunya tom yum. Saya mencicipi masakan khas Thailand ini di Republic Food, Siam Center, salah satu mal di Bangkok. Satu mangkok tom yum sea food di mal ini hanya dijual 70 baht, tak lebih dari Rp 25.550.

Masakan lainnya yang patut dicicipi adalah phad thai yang menyerupai kwetiau goreng dengan tambahan kecambah dan potongan daging. Harganya di kaki lima sekitar 45 baht-70 baht (Rp 16.600-Rp 25.900).

Berwisata di Thailand juga jangan pernah melewatkan pasar mingguan Jatujak yang hanya digelar pada Sabtu dan Minggu. Lokasinya dekat dengan Stasiun Morchit sehingga bisa dijangkau dengan menumpangi kereta listrik Bangkok Train Sky.


Pasar ini tak hanya menyajikan suvenir khas Thailand, tetapi juga rupa-rupa lainnya, mulai dari binatang peliharaan, tanaman, elektronik, pakaian, hingga hiasan rumah tangga, dan makanan, semuanya ada di pasar ini.

Pilihan lainnya adalah Pasar Pratunam yang buka dari pukul 10.00 sampai 18.00. Hanya hari Senin, pasar ini tutup. Pasar ini menyajikan beragam jenis mode pakaian, dan tentunya juga suvenir. Bagi penggila busana, cocok mendatangi tempat ini.

Lelah berbelanja, manjakan diri di kedai-kedai pijat khas Thailand yang banyak tersebar di sejumlah tempat

Sementara di Kamboja, terutama di Siem Reap, dapat ditemukan Old Market dan Night Market yang menyajikan beragam oleh-oleh khas Kamboja. Krama, slayer khas suku Khmer yang umumnya bermotif kotak-kotak, merupakan oleh-oleh favorit karena hanya ditemukan di Kamboja. Harganya hanya sekitar 1,8 dollar AS sampai 2 dollar AS setelah ditawar. Biasanya pedagang menawarkannya seharga 2,5 dollar AS.

Sementara untuk satu potong kaus sablon bergambar candi Angkor Wat dan hal yang khas di Kamboja bisa diperoleh dengan harga 2 dollar saja. Meskipun murah, bahan yang digunakan cukup baik dan tidak panas.

Berbelanja di Kamboja lebih efektif menggunakan dollar AS karena nominalnya lebih sederhana. Sebaliknya mata uang Kamboja, riel, nominalnya ratusan dan ribuan. Enaknya lagi, di Siem Reap, mata uang baht juga diterima para pedagang.

Soal makanan, Kamboja memiliki masakan khas, yaitu amok. Jika dirasa-rasa, bumbu masakan ini mirip dengan sambal goreng hati. Hanya saja masakan ini berkuah. Satu porsi, lengkap dengan nasi dijual dengan harga 3 dollar AS.

Oya, yang istimewa di Kamboja, adalah nasinya. Nasi di negara ini memiliki rasa yang sangat enak, berbeda dengan nasi Thailand sekalipun. Rasanya legit dan pulen, tetapi juga kenyal dan aromanya harum.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar